Kamis, 26 November 2009

Mencoba Gila

Hhhhhmmmmm, makin gga jelas ajj nih, (siapa yang gga jelas? tentu saya, Duane) ne ajj ngblog juga bingung mu nulis apaan? Hari ini tuh Kamis, 26 November 2009, untuk kesekian kalinya Bandung dianugrahi hujan oleh Allah SWT. Besok tuh Jum'at 27 November 2009 Idul Adha, untuk ke-3 kalinya aku gga pulkam waktu Idul Adha (sedih). Dikostan sendirian, semua pada pulang kampung, untung kostan sekarang udah ada TV kabelnya (trimakasih Bpk Dadang & Ibu Oke) jadi paling gga bisa betah mantengin depan TV, bisa nambah banyak wawasan juga lho. Aku pengen maen euy, tp gga ada temen, pacar? sekarang juga udah gga ada :'( bener-bener hidup yang sedang diuji. Sekarang mau OL Facebook juga udah males uy (gara" nilai uts anjlok but akan saya hajar waktu uas). Sumpah gga jalas banget nih diriku, pengen lari-lari tapi ujan, kalo ujan-ujan ntar malah sakit jadi ngrepotin orang lain (itu juga dengan catatatn orang lain ada yang mau direpotin, nah kalo gga? tanggung sendiri tuh sakit, Maknyos!!!!). Tapi bagaimana pun juga, apa pun yang terjadi, aku pasti bisa melewatin semua ini. Aku percaya aku bisa, Allah pasti sayang aku.
Terus terang, terang terus (loh qo jadi kaya iklan lampu) aku lagi kangen sama banyak orang nih, kangen mama & papa, kangen kakak, kangen eva astriana, kangen teman-teman di Ponorogo, kangen gila-gilaan jadi petualang, hha. ayolah siapa saja yang bisa buat aku ketawa, aku mohon bantuan kalian, buat aku tertawa donk, aku sedang sakit susah ketawa nih.
OK aku rasa cukup sekian dulu ya, udah magrib, selamat berbuka puasa bagi semua yang menjalankan. Bagi siapa aja yang sudah baca, trimakasih ya mau nyempatin waktu buat baca :)

Senin, 16 November 2009

Aku

Aku bingung
Aku bimbang
Aku sedih
Aku benci
Aku terpaku
Aku rapuh, saat ini ku rapuh

Jumat, 13 November 2009

Penemu Ikan Berkepala Buaya Mimpi dan Kesurupan

Penemuan ikan berkepala buaya yang mengejutkan warga Medokan Semampir, Sukolilo, Surabaya tampaknya memiliki nilai mistis bagi pada salah satu penemunya.

Pasalnya, malam hari setelah penemuan ikan tersebut ia bermimpi aneh. Dalam mimpinya, Suwaji (58) disuruh oleh suara misterius agar mengembalikan ikan aneh temuannya.

"Tapi, kalau tidak dikembalikan ia harus memberinya kembang dan dupa," ujar Suwarni (47), rekan Suwaji yang turut menemukan ikan itu, Kamis (12/11/2009) malam.

Tak hanya itu saja, selain mendengar suara misterius, malam itu juga Suwaji juga langsung kesurupan. Tanpa sadar, Suwaji mengamuk dan sempat masuk tambak.

"Dia berteriak-teriak dan ngamuk, kemudian njebur tambak," ujar Suwrani yang asli Pacitan ini.

Akibatnya, karena kondisinya yang masih belum sadar betul, Suwaji pun akhirnya terpaksa dipulangkan ke Jombang.

"Iya, dia memilih untuk berobat dan terapi di daerahnya," tambah Suwarni.

Kini, ikan misterius berkepala buaya masih disimpan di dalam gubuk milik Sulton (59). Ikan aneh ini menjadi tontonan warga.

Di tempat itu juga disediakan kotak amal untuk perbaikan jalan dan jembatan. Ahmad Qosim (33), salah satu warga mengatakan jika dirinya penasaran dan ingin melihat ikan berkepala buaya tersebut.

"Pada mulanya saya sempat tak percaya, tapi setelah saya lihat sendiri ternyata memang ikan itu sangat aneh," ujar Qosim yang datang bersama istrinya.

Sumber : detik.com

Kamis, 12 November 2009

Awas Tertipu Selaput Dara Palsu!

KOMPAS.com — Beberapa waktu lalu kita dihebohkan oleh berita selaput dara buatan China, artificial virginity hymen (AVH), yang dikabarkan sudah beredar di Jakarta. Mengutip berita yang dilansir Warta Kota, AVH yang didistribusikan oleh perusahaan China, Gigimo, itu konon dijual dengan harga 30 dollar AS (sekitar Rp 300.000).

Di Jakarta alat ini dijual mulai dari harga Rp 165.000 hingga Rp 700.000. Alat itu dipakai para wanita yang baru menikah untuk mengelabui suami bahwa ia masih gadis. AVH dikabarkan akan mengeluarkan cairan seperti darah jika pecah.

Gigimo memasarkan produknya di beberapa negara, terutama negara yang masih menganggap kegadisan adalah hal yang mutlak dimiliki perempuan sebelum menikah.

Menanggapi berita tersebut, Prof Dr Junizaf, SpOG, staf pengajar di Departemen Obstetrik dan Ginekologi FKUI RSCM, mengaku belum pernah menemukan AVH. "Saya sudah sering mengikuti konferensi di mana-mana, tapi belum pernah mengetahui adanya selaput dara palsu ini," katanya.

Dia menambahkan, selaput dara palsu tidak dikenal di dunia kedokteran. Namun, dalam dunia kedokteran memang ada teknik operasi untuk mereparasi hymen yang terlanjur robek, yakni hymenoplasti.

Hymen adalah lapisan mukosa yang mengelilingi atau menutupi sebagian dari muara vagina. Lapisan tersebut memiliki pembuluh darah dan saraf. Akibatnya, robekan pada hymen sering kali diikuti dengan pendarahan dan rasa nyeri.

"Lubang hymen besarnya kira-kira hanya satu jari. Jadi, kalau terjadi senggama pasti robek, kecuali yang sangat elastis yang tak mudah robek dan tak akan berdarah saat ditembus penis," kata dokter yang memiliki spesialisasi di bidang uroginekologi ini.

Meski begitu, menurut Junizaf, operasi hymenoplasti memang tidak dipopulerkan di Indonesia dengan alasan moral dan sosial. "Wanita masih dihargai dan dipandang tinggi derajatnya. Lagi pula kalau operasi ini populer, berarti kejujuran tak dihargai lagi," katanya.

Pada kondisi tertentu, hymenoplasti dikerjakan oleh dokter, misalnya pada korban pemerkosaan. Tujuan hymenoplasti adalah mengembalikan hymen pada keadaan sebelum terjadinya robekan.

Namun, perlu diingat bahwa ketebalan, bentuk, dan elastisitas hymen berbeda-beda pada setiap wanita. "Setiap tindakan uroginekologi dimaksudkan untuk mengembalikan fungsi dan anatominya, termasuk juga membuatkan lubang vagina pada wanita yang memiliki kelainan cacat bawaan," katanya.

Sumber : kompas.com

Senin, 02 November 2009

Cap Jempol Darah Mahasiswa Pamekasan untuk KPK

Pamekasan - 30 orang mahasiswa Pamekasan yang menamakan diri Aliansi Mahasiswa Cinta Damai menggelar aksi unjuk rasa menolak penahanan anggota KPK Bibit dan Candra oleh polisi. Dalam aksinya mereka membubuhkan cap jempol darah di atas kain putih, Senin
(2/11/2009).

Pembubuhan cap jempol darah ini sebagai perlawanan terhadap kriminalisasi terhadap KPK. Aksi cap jempol darah yang samasekali tidak dikawal polisi itu, digelar di pintu barat Taman Arek Lancor. Setelah membubuhkan cap jempol darah, mahasiswa melakukan salat ghaib yang dimaknai sebagai matinya hukum di Indonesia.

Salah seorang peserta aksi yang bernama Saiful mengatakan, aksi cap jempol darah ini dilakukan karena dia beserta segenap komponen mahasiswa se Pamekasan
merasa prihatin atas terjadinya kriminalisasi KPK.

"Perlakukan kriminalisasi KPK makin terindikasi dengan ditahannya Bibit dan Chandra oleh polisi. Penahanan kedua anggota KPK itu semestinya tidak terjadi apalagi, Bibit dan Chandra sangat kooperatif dan melakukan wajib lapor ke markas polisi," ungkap Saiful.

Kain putih berisi cap jempol darah dirinya bersama puluhan mahasiswa lainnya dikirimkan ke anggota DPR RI."Kain tempat cap jempol darah ini akan kami kirim ke Jakarta," tuturnya.

Para mahasiswa ini juga membakar belasan poster bernada hujatan atas kriminalisasi KPK. Salah satu poster bertuliskan "Bebaskan Bibit-Chandra Tanpa syarat". Meski tanpa pengawalan aksi berlangsung aman.

Sumber : detik.com